Apakah kamu suka mengunjungi museum? Kalau
kamu gak tertarik dengan musium karena hanya berisi tentang
cerita-cerita masa lampau, kamu perlu menengok bermacam-macam jenis
museum lainnya.
Misalnya museum yang berisi koleksi
benda-benda tertentu, salah satunya adalah museum alat penyiksaan.
Museum penyiksaan ini terletak di bawah tanah sebuah lahan parkir di
Kairo, Mesir. Ini beberapa fakta mengenainya!
Seluruh alat penyiksaan yang dikumpulkan berasal dari segala penjuru dunia dari dimensi-dimensi waktu yang berbeda sepanjang sejarah.
Museum ini memiliki total sekitar 180 alat
penyiksaan yang berasal dari berbagai era dan dinasti kekuasaan di
seluruh dunia. Mulai dari alat pemenggal kepala, peti mati berduri,
serta roda penghancur yang berfungsi untuk meremukkan tulang-tulang
korbannya sebelum benar-benar dibunuh.
Peralatan untuk penyiksaan tersebut dikumpulkan oleh seorang ilmuwan sejarah bernama Mohamed Abdel Wahab.
Abdel mengaku tindakannya mengoleksi
berbagai alat penyiksaan ini terinspirasi dari Saddam Hussein. Menurut
Abdel, idenya muncul ketika ia pertama kalinya mengunjungi Iraq. Secara
kebetulan, ia memasuki kediaman mantan presiden Iraq, Saddam Hussein.
Supir yang menemaninya menjelajah saat itu
basah karena keringat ketakutannya. Kemudian Abdel bertanya ada apa
dengannya. Supir tersebut menjawab bahwa gak ada satupun burung di
angkasa yang berani melewati rumahnya Saddam Hussein.
Membangun museum alat penyiksaan yang dilakukan oleh Abdel adalah pekerjaan yang sangat amat susah, apalagi yang dikumpulkan adalah benda-benda terlarang.
Abdel mengatakan bahwa mendirikan museum
ini dan mengumpulkan seluruh peralatannya bukanlah hal yang mudah.
Mencari peralatan itu semua ibarat lebih susah daripada mencari jarum di
dasar lautan. Abdel menjelaskan karena ini bukan soal mengoleksi karya
seni, tapi ini soal mengoleksi benda-benda yang bahkan sudah berusaha
dimusnahkan ataupun kehadirannya sangat terlarang sehingga memang
disembunyikan.
Untungnya museum alat penyiksaan ini memiliki misi dan tujuan yang baik sehingga dipermudah dengan mendapat banyak dukungan.
Tujuan dari didirikannya museum alat
penyiksaan ini yaitu untuk menghormati para korban penyiksaan karena
alat-alat gak berperikemanusiaan tersebut akhirnya mempermudah Abdel
dalam mengoleksi semua peralatan yang ada bahkan membuat replikanya
untuk alat yang sudah gak bisa ditemukan.
Museum ini hanya dibuka sekali selama
setahun yaitu pada tanggal 26 Juni, sebuah tanggal yang ditetapkan
secara internasional oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai hari
penghormatan korban penyiksaan. Berniat untuk mengunjungi tempat ini di
tahun ini? Tenang aja, gak akan ada praktik penyiksaannya kok, karena
tempat ini didukung sepenuhnya oleh PBB. Hanya saja gak tanggung jawab
ya kalau melihat sesuatu yang gak-gak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar