Selasa, 17 Januari 2017

Museum Penyiksaan di Kairo Ini Menyimpan 180 Alat Penyiksaan yang Mengerikan

Fungsi tiap alatnya sangat mengerikan!
Apakah kamu suka mengunjungi museum? Kalau kamu gak tertarik dengan musium karena hanya berisi tentang cerita-cerita masa lampau, kamu perlu menengok bermacam-macam jenis museum lainnya.
Misalnya museum yang berisi koleksi benda-benda tertentu, salah satunya adalah museum alat penyiksaan. Museum penyiksaan ini terletak di bawah tanah sebuah lahan parkir di Kairo, Mesir. Ini beberapa fakta mengenainya!

Seluruh alat penyiksaan yang dikumpulkan berasal dari segala penjuru dunia dari dimensi-dimensi waktu yang berbeda sepanjang sejarah.

Museum ini memiliki total sekitar 180 alat penyiksaan yang berasal dari berbagai era dan dinasti kekuasaan di seluruh dunia. Mulai dari alat pemenggal kepala, peti mati berduri, serta roda penghancur yang berfungsi untuk meremukkan tulang-tulang korbannya sebelum benar-benar dibunuh.

Peralatan untuk penyiksaan tersebut dikumpulkan oleh seorang ilmuwan sejarah bernama Mohamed Abdel Wahab.

Abdel mengaku tindakannya mengoleksi berbagai alat penyiksaan ini terinspirasi dari Saddam Hussein. Menurut Abdel, idenya muncul ketika ia pertama kalinya mengunjungi Iraq. Secara kebetulan, ia memasuki kediaman mantan presiden Iraq, Saddam Hussein.
Supir yang menemaninya menjelajah saat itu basah karena keringat ketakutannya. Kemudian Abdel bertanya ada apa dengannya. Supir tersebut menjawab bahwa gak ada satupun burung di angkasa yang berani melewati rumahnya Saddam Hussein.

Membangun museum alat penyiksaan yang dilakukan oleh Abdel adalah pekerjaan yang sangat amat susah, apalagi yang dikumpulkan adalah benda-benda terlarang.

Abdel mengatakan bahwa mendirikan museum ini dan mengumpulkan seluruh peralatannya bukanlah hal yang mudah. Mencari peralatan itu semua ibarat lebih susah daripada mencari jarum di dasar lautan. Abdel menjelaskan karena ini bukan soal mengoleksi karya seni, tapi ini soal mengoleksi benda-benda yang bahkan sudah berusaha dimusnahkan ataupun kehadirannya sangat terlarang sehingga memang disembunyikan.

Untungnya museum alat penyiksaan ini memiliki misi dan tujuan yang baik sehingga dipermudah dengan mendapat banyak dukungan.

Tujuan dari didirikannya museum alat penyiksaan ini yaitu untuk menghormati para korban penyiksaan karena alat-alat gak berperikemanusiaan tersebut akhirnya mempermudah Abdel dalam mengoleksi semua peralatan yang ada bahkan membuat replikanya untuk alat yang sudah gak bisa ditemukan.
Museum ini hanya dibuka sekali selama setahun yaitu pada tanggal 26 Juni, sebuah tanggal yang ditetapkan secara internasional oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai hari penghormatan korban penyiksaan. Berniat untuk mengunjungi tempat ini di tahun ini? Tenang aja, gak akan ada praktik penyiksaannya kok, karena tempat ini didukung sepenuhnya oleh PBB. Hanya saja gak tanggung jawab ya kalau melihat sesuatu yang gak-gak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar