Minggu, 15 Januari 2017

7 Eksperimen yang Menggunakan Manusia

Kabardanberita.com - Pada dasarnya obyek-obyek penelitian adalah hewan percobaan. Namun para peneliti ini melakukan tindakan eksperiment nya terhadap manusia atau bisa kita sebut sebagai eksperimen jahat. Biasanya obyek penelitiannya berasal dari sebuah keluarga, tahanan atau bahkan budak. Kebanyakan hal ini terjadi dilakukan oleh para peneliti atau dokter yang mengorbankan nyawa seseorang untuk kehidupan orang lain.



1. Poison laboratory of the Soviets


The poisom Laboratory atau laboratorium racun miliki Uni Soviet ini dikenal sangat rahasia, laboratorium ini memiliki beberapa macam julukan nama yaitu The Chamber, Laboratory 1 and 2. Laboratorium ini milik agen polisi Uni Soviet sebagai fasilitas untuk mengembangkan racun. Gulak atau sering disebut sebagai musuh masyarakat dijadikan sebagai obyek pengetesan sejumlah racun yang mematikan. Racun tersebut berupa gas ricun, mustard, digitoxyn dan lainya.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan zat kimia yang tidak berbau, berasa, dan tidak bisa dideteksi dengan alat-alat tertentu. Mereka melakukan percobaan racun tersebut dengan memberikan korban minuman dan makanan sebagai obat. Para saksi mata mengatakan bahwa berdasarkan testimoni korban mengalami perubahan secara fisik. Yaitu awalnya cepat lelah, menjadi lebih pendek, tenang, terdiam dan 15 menit kemudian meninggal. Mairanovsky menggunakan bermacam-macam kondisi untuk mendapatkan gambaran yang berbeda-beda dari tiap racun yang bekerja pada korbannya.


2. The Aversion Project


Pada tahun 1970-1980 tebtara Apartheid Afrika Selatan memaksa prajurit Gay dan Lesbian kulit putih untuk menjalani oprasi Sex Change. Kemudian mereka dihukum dengan cara kejutan listrik, dikebiri dan eksperimen medis lainnya. Sejak 1971-1986 ahli bedah tentara Appartheid memperkirakan sebanyak 900 tentara dikerahkan untuk operasi dirumah sakit militer. Walaupun jumlah pastinya tidak diketahui namun program top secret dilakukan untuk menunpas homoseksual.

Dengan agresif Psikiater dengan bantuan pemimpin agama mengejar tentara yang dianggap homoseksual dan mengirimnya satu persatu ke unit psikiater militer. Bagi mereka yang menjalani pengobatan yang tidak bisa diobati dengan cara shock terapi, pengobatan hormon atau pengobatan lainnya, maka akan dikebiri dan diganti alat kelaminnya.


3. Unit 731


Unit 731 adalah unit pengenbangan tentara imperial Jepang yang melakukan penelitian dengan menggunakan obyek manusia sebagai studynya. Penelitian kimia dan biologi ini merupan penelitin rahasia selama perang Sino-Japanese kedua yaitu pada tahun 1937-1945 dan PD II. Penelitian Kontroversial ini bertanggung jawab dengan kriminalitas perang yang dilakukan oleh serdadu Jepun.

Shiro Ishii adalah komando dari sejumlah kekejaman yang bertujuan untuk penelitian. Diantaranya seperti Vivisection atau yang sering disebut dengan pembedahan hidup-hidup, pengangkatan organ tubuh manusia, membekukan bagian organ tubuh tersebut dan kemudian mencairkannya kembali saat ingin diteliti, amputasi anggota tubuh para tahanan, perlakuan terhadap ibu hamil yang dihamili sendiri oleh dokter bedahnya, dan bahkan manusia dijadikan sebagai obyek test lempar api dan granat.

Shiro Ishii juga mengkomandani para peneliti yang melakukan tahanan sebagai obyek untum diinjeksinya virus penyakit untuk penelitian Vaksinnya dan melihat bagaimana efek bekerjanya. Para tahanan wanita maupun pria diinfeksikan penyakit kelamin gonorrhea dan siphillis lewat pemerkosaan dan kemudian diteliti oleh mereka. Sampai akhir hayat Shiro Ishii dan meninggal pada usia 67 karena kanker tenggorokan ini belum pernah dipenjara atas segala kekejaman yang telah dilakukannya.


4. North Korean Experimentation


Korea Utara dilaporkan melakukan kekejaman HAM yang menunjukkan adanya kesamaan eksperimen manusia yang dilakukan oleh Jepun dan Nazi pada saat PD II. Pemerintan Korea Utara menolak adanya dugaan kekejaman HAM dinegaranya dan mengklaim bahwa tahanan Korea Utara diperlakukan secara manusiawi.

Bekas tahanan Korea Utara mengatakan bahwa sekitar 50 tahanan dipenjara wanita yang dianggap sehat dipilih dan mereka harus memakan daun kol yang beracun. Mereka harus memakannya walau menangis untuk menolak namun mereka dipaksa untuk memakan daun kol tersebut. Dalam waktu 20 menit, mereka semua meninggal setelah buang air besar disertai darah dan muntah-muntah. Jika ada diantara mereka untuk menolak untuk memakan daun kol tersebut, maka keluarga merekalah yang akan jadi sasarannya.

Kwon Hyok bekas kepala keamanan di Camp 22 mengatakan ada sebuah laboratorium yang dilengkapi dengan gas beracun. Gas berancun tersebut digunakan sebagai eksperimen darah dari 3-4 orang atau bahkan satu keluarga yang dijadikan sebagai bahan eksperimen dan menjadikannya mati lemas. Sebelum dimasukkan kedalam tabung eksperiment, korban harus menjalani pemeriksaan medis, kemudian ditutup rapat dalam sebuah tabung, lalu racun diinjeksikan lewat celah-celah tabung, dan para ilmuan mengobservasi apa yang akan terjadi lewat kaca.

Kwon Hyok menatakan bahwa Ia telah menyaksikannya sendiri bagaimana sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan anak karena gas tersebut. Saat itu Ia melihat orang tuanya mencoba menyelamatkan anaknya dengan cara bernafas melalui mulut, namun usahanya ternyata sia-sia. Mereka bertiga akhirnya meninggal didalam tabung tersebut.


5. Project 4.1


Projek 4.1 merupakan perancangan penelitian media AS yang dilakakun penduduk Marsha Islands. Pada tanggal 1 Maret 1954 para peneliti tersebut diarahkan untuk melakukan test nuklir dengan menjatuhkan bahan radioaktif di Bikini Atoll. Ternyata menghasilkan dampak yang sangat dahsyat dan tidak terduga sama sekali.

Setelah satu dekade mulai menampakan efeknya dan dikorelasikan dengan test nuklir tersebut. Pada 5 tahun pertama setelah eksperimen tersebut, meningkatkan keguguran dan kematian janin menjadi dua kali lipat, namun kembali normal kembali. Setelah 10 tahun berlalu, barulah muncul efek lainya seperti anak-anak menderita kanker Thuroid dan kemudian Department Energi mengatakan bahwa penduduk Marshall telah dijadikan obyek percobaan dampak nuklir.


6. Project MK-Ultra



Pada tahun 1950-1960an telah terbentuk Projek Mk-Ultra adalah program penelitian Mund-control atau pengendalian pikiriran yang dilakukan oleh CIA. Proyek ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan menggunakan berbagai macam obat-obatan untuk memanipulasi dan mengubah mental dan fungsi otak suatu individual. 
 
Eksperimen yang menggunakan LSD atau sejenis obat-obatan yang telah diberikan pada pekerja CIA, dokter, agen pemerintah, personal militer, PSK, pasien kelainan mental atau anggota lainnya untuk mengetahui apa reaksi yang ditimbulkan oleh mereka. LSD dan obat-obatan lainya diberikan tanpa memiliki izin dan study terpercaya dan pelanggaran Nuremberg Code yang telah disetujui oleh AS. Usaha perekrutan obyek penelitianpun dianggap ilegal. walaupun fakta menyebutkan bahwa obat-obatan yang dihubakan telah terdaftar. Pada tahun 1973, Richard Helms yaitu Direktur CIA memerintahkan agar Mk-Ultra beserta file-file berkasnya dihancurkan. Menyebabkan investigasi terhadap kasus ini tidak akan mungkin dilakukan lagi.





7. The Tuskegee Syphilis Study



Pada tahun 1932-1972 Penelitian Siphillis Tuskegee melakukan penelitian terhadap pria Negro di Tuskegee, Alabama, America Serikat. Sebanyak 399 pria Afro-America Serikat yang miskin dan ditambah 201 orang kelompok kontrol yang tidak mengidap penyakit siphillis. Mereka adalah para petani yang beberapa dari merek mengidap penyakit siphillis.

Kemudian penelitian ini menjadi kontroversional karena dilaksanakan tanpa adanya perlundungan dari HAM terhadap obyek penelitian mereka. Mereka tang terdaftar pada penelitian ini tidak diberikan informasi hasil diagnosa mereka dan termasuk persetujuan mereka dijadikan bahan penelitian. Dikatakan mereka memiliki darah kotor dan diiming-imingi mendapatkan perawatan medis profesional, makanan, kendaran antar jemput menuju klinik dan asuransi kematian.

Penelitian ini dimulai pada tahun 1932, sebenarnya standar pengobatan untuk pengidap penyakit siphillis yang digunakan sangat beracun, efektivitasnya dipertanyakan dan berbahaya untuk nyawa mereka. Karena sebenarnya para penderita penyakit siphillis tidak harus mengikuti penelitian berbahay tersebut. Pada penghujung penelitian ini menghasilkan 74 orang yang bertahan hidup, 28 orang meninggal langsung karena penyakit siphillis,100 mengalami komplikasi, 40 istri tertular oleh suami mereka yang mengidap penyakit siphillis dan 19 anak terlahir dengan penyakit siphillis bawaan. 
 
Bagaimana kawan betapa mengerikan eksperimen yang melibatkan manusia sebagai obyeknya. Coba Anda bayangkan jika hidup dimasa itu dan menyaksikan apa yang mereka alami, sungguh sangat mengerikan dan semoga tidak terulang kembali pada zaman kita sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar