Penulis: Henny Alifah /
Semenjak manusia mengenal tulisan dan berhasil menciptakan kertas, peradaban manusia mengalami puncaknya. Tulisan merupakan pembeda antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah. Kini kita hidup pada zaman modern, ketika berbagai tulisan telah tertulis rapi di dalam buku-buku.
Inilah buku-buku dari seluruh dunia yang mengalami penjualan terbaik sepanjang masa. Daftar ini dicuplik dari sini, dengan sedikit perubahan urutan. Mana yang sudah pernah kamu baca?
1
A Tale of Two Cities
A Tale of Two Cities
(1859) terjual sebanyak 200 juta salinan di seluruh dunia. Novel yang
bersetting di London dan Paris sebelum dan selama Revolusi Perancis ini
dikarang oleh Charles Dickens. Novel ini menggambarkan keadaan buruk
petani Perancis dalam tahun-tahun sebelum revolusi, kebrutalan yang
ditunjukkan kaum revolusi terhadap aristokrat pada awal revolusi, dan
paralel dengan kehidupan sosial di London pada periode yang sama. Novel
ini berkisar pada kehidupan tokoh-tokoh protagonis Charles Darnay dan
Sydney Carton.
2
The Lord of The Rings
The Lord of the Rings
terjual sebanyak 150 juta eksemplar. Buku ini adalah novel kisah
fantasi epik karangan J. R. R. Tolkien yang ditulis dari tahun 1937
sampai 1949. Diterbitkan dalam tiga jilid pada tahun 1954 dan 1955,
masing-masing jilid terdiri dari dua buku. Jilid pertama diberi judul “The Fellowship of the Ring”, jilid kedua “The Two Towers” dan jilid ketiga “The Return of the King”. Novel ini menjadi salah satu karya sastra abad ke-20 yang paling populer dan diterjemahkan ke dalam 38 bahasa. The Lord of the Rings
telah difilmkan tiga kali, yang pertama sebagai film animasi oleh Ralph
Bakshi pada tahun 1978 (sebagai bagian pertama dari dua film yang
muladnya direncanakan), yang kedua pada tahun 1980 sebagai acara
televisi. Karya ketiga, trilogi film The Lord of the Rings
oleh sutradara Peter Jackson yang dirilis pada tahun 2001, 2002, dan
2003, memenangkan beberapa Academy Awards dan memperbaharui minat publik
dalam trilogi ini dan karya Tolkien lainnya. Novel ini berkisah tentang
pergulatan manusia, hobbit (makhluk kerdil), elf (bangsa peri), dan
dwarf (makhluk kerdil yang pandai besi) dalam melawan Sauron, Sang
Penguasa Cincin.
3
The Hobbit
The Hobbit
terjual sebanyak 100 juta eksemplar. Buku ini adalah novel fantasi yang
ditulis oleh J. R. R. Tolkien dengan alur cerita laksana dongeng. Buku
ini pertama kali diterbitkan di Inggris pada 21 September 1937. Walaupun
buku ini merupakan karya yang mandiri, seringkali The Hobbit dilihat sebagai novel fantasi pendahulu dari karya Tolkien selanjutnya The Lord of the Rings. Novel ini berkisah tentang petualangan Bilbo Baggins, yang dalam sekuel The Lord of The Rings dia adalah paman dari Frodo.
4
Dream of The Red Chamber
Dream of the Red Chamber terjual sebanyak 100 juta eksemplar. Judul buku ini adalah judul versi bahasa Inggris untuk buku berjudul Hong Lou Meng.
Buku ini adalah karya sastra terkenal dari zaman Dinasti Qing.
Pengarang novel ini adalah Cao Xueqin pada tahun 1754. Di Indonesia,
buku ini dikenal dengan judul Impian Paviliun Merah. Impian Paviliun
Merah diakui sebagai salah satu karya sastra terbaik dalam sejarah
sastra Tiongkok.
5
And Then There Were None
And There Were None yang
terjual sebanyak 100 juta eksemplar ini adalah karangan Agatha
Christie. Dalam edisi bahasa Indonesia buku ini berjudul Sepuluh Anak
Negro yang diambil dari judul tema utama lagu dalam buku ini. Lagu
tersebut adalah lagu anak-anak (yang merupakan ciri khas Agatha
Christie) yang menceritakan 10 anak negro yang hilang satu persatu dan
proses menghilangnya. Buku ini diterbitkan pada tahun 1999.
6
The Lion, the Witch and the Wardrobe
The Lion, the Witch and the Wardrobe terjual
sebanyak 85 juta eksemplar. Judul edisi bahasa Indonesia buku ini
adalah Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari. Buku ini adalah novel
fantasi karya C. S. Lewis. Buku ini ditulis pada tahun 1950 dan
mempunyai nuansa sekitar tahun 1940. Buku ini adalah yang pertama kali
ditulis dari ketujuh seri “The Chronicles of Narnia”. Meskipun buku ini
adalah yang pertama kali ditulis, namun secara kronologi buku ini adalah
buku yang kedua setelah The Magician’s Nephew (Keponakan Penyihir).
7
She: A History of Adventure
She: A History Of Adventure terjual
sebanyak 83 juta eksemplar. Buku ini adalah novel karya H.Rider Haggard
yang ditulis pada sekitar tahun 1887 ini berkisah tentang seorang ratu
di pedalaman.
8
The Little Prince
The Little Prince
(1943) terjual sebanyak 80 juta eksemplar. Buku ini adalah sebuah novel
terjemahan dari novel asli yang berbahasa Perancis dan ditulis dengan
tangan yaitu Le Petit Prince karya seorang aristokrat, penulis, penyair dan perintis penerbangan Perancis: Antoine de Saint -Exupéry.
Kisahnya
menceritakan tentang perasaan kesepian, kehilangan, cinta, kisah
persahabatan dan pengalaman saat melakukan penerbangan di gurun sahara
yang tertuang dalam bentuk Pangeran kecil yang jatuh ke Bumi.
BACA JUGA: 9 Suvenir Unik Dengan Desain yang Apik, Khusus Buat Kamu Para Pecinta Buku
9
The Davinci Code
The Da Vinci Code
terjual sebanyak 80 juta eksemplar. Buku ini adalah sebuah novel
karangan Dan Brown yang diterbitkan pada 2003. Kisah dalam buku ini
merupakan gabungan gaya detektif, thriller
dan teori konspirasi, yang telah membantu memopulerkan perhatian
terhadap sebuah teori-teori tentang legenda Piala Suci (Holy Grail) dan
peran Maria Magdalena dalam sejarah Kristen – teori-teori yang oleh
Kristen dipertimbangkan sebagai ajaran sesat dan telah dikritik sebagai
sejarah yang tidak akurat. Buku ini adalah bagian kedua dari trilogi
yang dimulai Dan Brown dengan novel Malaikat dan Iblis (Angels and Demons) pada tahun 2000, yang memperkenalkan karakter Robert Langdo10
The Catcher in the Rye
The Catcher in the Rye
terjual sebanyak 65 juta eksemplar. Buku ini adalah novel karya J.D.
Salinger, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1951. Buku ini
berkisah tentang seorang pemuda bernama Holden Caulfield yang pulang ke
rumah setelah diusir dari sebuah sekolah lanjutan swasta eksklusif.
Alih-alih langsung pulang ke rumah, Caulfield naik kapal mengembara,
berpikir tentang apa yang akan dikatakannya pada keluarganya, dan
bagaimana yang terbaik untuk menghadapi jika suatu saat dikeluarkan dari
sekolah. Buku ini mengandung banyak kata yang tidak senonoh, dan banyak
orang yang tak menyukai buku ini. Buku ini dilarang di banyak tempat.
Namun, beberapa memandang kata-kata tersebut sebagai ekspresi Caulfield
atas rasa frustrasinya akan kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar