Selasa, 17 Januari 2017

10 Spesies yang Saat Ini Sedang Berevolusi Segera Nampak Berbeda

Ada yang karena kondisi alam, ada yang karena perilaku manusia
Biasanya evolusi adalah proses yang panjang dan lambat. Proses tersebut dapat memakan jutaan tahun sebelum perubahan signifikan bisa dengan jelas terlihat. Namun, beberapa spesies dapat berubah secara fisik dengan sangat cepat sampai kita pun bisa melihat perubahannya. Ini 10 di antaranya!

1. Anjing hutan, serigala, dan anjing domestik saling kawin silang.

Habitat para serigala makin terancam dari waktu ke waktu, hal tersebut pun mengacaukan populasi mereka. Akhirnya serigala dan anjing hutan gak mulai gak melihat satu sama lain sebagai pemangsa dan mangsa. Dengan makin susahnya serigala menemukan pasangan, akhirnya serigala mulai kawin dengan anjing hutan serta anjing-anjing domestik pemukiman. Persilangan ini pun sudah mulai banyak ditemukan.

2. Burung layang-layang memiliki sayap lebih pendek.

Awalnya burung layang-layang membangun sarang di jurang terjal, tapi karena habitat mereka terdesak karena kepentingan manusia, akhirnya mereka pindah tempat. Mereka kini membangun sarang mereka di puncak gedung, puncak tiang listrik sampai puncak jembatan. Namun dengan adanya angin kencang dan perlindungan alami yang gak memadai, burung layang-layang sering jatuh ke jalan dan jadi korban kecelakaan. Akhirnya sayap mereka kini menjadi lebih pendek agar mereka bisa dengan cepat melambung ke udara ketika mobil akan melindas mereka.

3. Kadal sedang berevolusi untuk hidup tinggi di atas pohon.

Kadal pun kini terdesak habitatnya sehingga ia memutuskan untuk hidup di titik yang paling tinggi dari pohon. Untuk membantunya, karena hal tersebut lah jari-jari kaki kadal semakin lebar sekaligus semakin lengket. Sehingga mudah dalam memanjat dan bertahan di ketinggian pohon.

4. Crustacea (Jenis udang-udangan) yang tinggal di gua gelap kehilangan penglihatan mereka.

Hewan crsutacea mulai kehilangan penglihatannya semenjak mereka semakin dan semakin terdesak ke bagian gua yang paling dalam. Awalnya mata-mata ini membentuk seperti antena, namun gaya hidup mereka yang cenderung gak membutuhkan penglihatan akhirnya memadamkan fungsi tersebut.

5. Burung hantu berubah warna.

Burung hantu yang hidup di negara empat musim kebanyakan berwarna keabu-abuan karena mereka lah yang lebih bisa bertahan di iklim yang ekstrim. Ketika suhu gak sedingin dulu (akibat global warming), burung hantu berbulu warna coklat kini semakin merajalela karena temperatur mulai lebih bisa diatasi.

6. Ikan di Sungai Hudson beradaptasi hingga bisa hidup bersama kandungan kimia.

Ada spesies ikan kecil bernama tomcod atlantik yang tumbuh maksimal hanya sampai sekitar 25 cm. Kebanyakan hidup di Sungai Hudson sampai akhirnya berbagai pabrik industri mulai mengelilinginya dan sungai tersebut tercemar. Awalnya banyak dari mereka yang mati mengenaskan. Namun yang bertahan hidup mengalami evolusi dan diketahui kehilangan 6 pasang DNA dasar dalam gennya, sehingga mereka bisa bertahan di sungai tercemar, yang pemangsa mereka pun akan mati di dalamnya.

7. Gajah kehilangan gadingnya.

Gading gajah digunakan sesama pejantan untuk memperebutkan betinanya. Biasanya memang makin panjang gading gajah maka dialah yang akan menang dalam perkelahian sehingga sang gajah bergading panjang lah yang berhak meneruskan keturunan. Namun, manusia memburu gajah-gajah bergading panjang sehingga yang tersisa hanya gajah bergading yang semakin pendek bahkan mulai nyaris hilang. Sehingga mau gak mau, para betina akan mendapatkan keturunan dari mereka. Akhirnya kita akan kesulitan menemukan gajah bergading panjang lagi.

8. Bunga tumbuh lebih tinggi untuk dijangkau burung.

Di beberapa tempat, bunga terletak begitu rendah namun dikelilingi oleh para predator burung. Sehingga burung akan mudah dimangsa dan bunga gak mendapat polinasi akhirnya pun mati juga. Sehingga contohnya bunga ekor tikus di beberapa daerah, tumbuh cukup tinggi agar burung bisa dengan aman meminum nektarnya dan mereka pun mendapatkan polinasi.

9. Tikus mulai kebal terhadap racun.

Banyak negara yang menggunakan racun tikus untuk melindungi rumah mereka, salah satunya Jerman yang menggunakan racun Warfarin. Tikus dari Algeria diketahui kebal terhadap racun tersebut dan ternyata mereka membiakkan diri dalam persilangan. Menghasilkan tikus jerman yang memiliki kekebalan tikus Algeria dan ini mudah terjadi di semua tempat.

10. Panggul manusia menjadi semakin kecil.

Bahkan manusia pun masih menyesuaikan dengan kondisi alam dan kebiasaan. Di masa lampau, jika jalan lahir wanita terlalu sempit maka ia akan meninggal ketika melahirkan bahkan bayinya pun besar kemungkinan meninggal. Namun, dokter modern telah memiliki solusi operasi sesar untuk membantu mereka lebih besar kemungkinan hidup saat melahirkan. Masalahnya karena kini wanita yang memiliki panggul kecil tetap hidup dan terus menurunkan gen panggul kecilnya, sehingga lambat laun panggul manusia ikut makin mengecil. Penelitian ini telah dilakukan sejak 1960 dan memang terjadi demikian.
Evolusi gak melulu soal teori evolusi yang mengatakan bahwa nenek moyang kita itu monyet. Namun esensi dari evolusi adalah perubahan sekecil-kecilnya sebagai penyesuaian dengan sekelilingnya. Kita pun masih bisa terus berevolusi dengan kondisi alam yang terus berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar